Senin, 16 Januari 2012

DIGE



KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Primata
Family : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Species : Macaca hecki
Nama lain : Dige (Buol), Bankalae (Dondo, Tinombo)

CIRI- CIRI 
Umumnya primata ini lebih pendek jika dibandingkan dengan ukuran tubuh monyet Sulawesi lainnya. Dige memiliki panjang tubuh yang berkisar antara 479 - 557 mm dan berat tubuh berkisar antara 6,8- 11,2 kg. Bentuk muka Macaca hecki lebar dan memiliki jambul yang tegak. Warna tubuh nya hitam kecoklatan, rambut bagian depan berwarna hitam sangat gelap, sedangkan warna rambut kakinya lebih terang. Ukuran bantalan tungging paling besar dibandingkan jenis monyet Sulawesi lain, dan bentuknya menyerupai ginjal. Macaca hecki memiliki kantung di pipi untuk menyimpan makanan. 

PERILAKU 
Macaca hecki memiliki luas daerah jajahan berkisar antara 75 - 100 Ha dan jelajah harian antara 1 - 2 km. Macaca hecki hidup di pepohonan arboreal, semiarboreal, dan teresterial. Macaca hecki sering berkelana di dasar hutan dengan menggunakan empat anggota tubuhnya (quadropedal). Umumnya Macaca hecki lebih cepat bergerak di dasar hutan dibandingkan dengan di pohon. Umumnya Macaca hecki aktif pada siang hari (diurnal). Tempat tidur dipilih pada cabang batang utama, tidur berkelompok pada satu pohon, dan tidak membuat sarang.
Primata ini hidup berkelompok yang terdiri dari beberapa jantan dan betina. Anggota kelompok berkisar antara 10 - 15 ekor. Individu betina akan tetap tinggal dalam kelompok. Sedangkan, individu jantan akan memisahkan diri saat dewasa. Di daerah perbatasan dengan janis lain, seperti Macaca tonkeana di selatan dan Macaca nigrescens di utara, primata ini diduga melakukan perkawinan silang (hibridisasi). Keturunan yang dihasilkan, sedikit berbeda dari kedua induk, seperti terlihat dari perkembangan bentuk bantalan tunggingnya.Suara yang dikeluarkan oleh Macaca hecki merupakan lengkingan panjang dan berulang- ulang. Suara tersebut berfungsi sebagai tanda bahaya bagi anggota kelompoknya, atau digunakan untuk memamerkan kekuatan (khususnya jantan) kepada kelompok lain. Macaca hecki kadang menjadi hama ladang jagung yang sering dibasmi penduduk. Saat akan memasuki ladang, jantan pemimpin kelompok biasanya mengintai terlebih dahulu dari atas pohon, dan anggotanya berada di atas tanah. Setelah berada di ladang, jantan dominan akan turun dan ikut makan dalam keadaan tetap waspada.

HABITAT 
Macaca hecki hidup di hutan tropik dataran rendah sampai pegunungan pada ketinggian 1.800 m dpl. Macaca hecki juga sering dijumpai di pinggir perladangan penduduk atau sekitar perkebunan. 

MAKANAN 
Makanan Macaca hecki hampir sama dengan jenis monyet Sulawesi lainnya, yaitu berbagai jenis bagian dari tumbuhan, daun, pucuk daun, bunga, biji, buah, umbi, dan beberapa jenis serangga serta mollusca, bahkan invetebrata kecil. 

PERSEBARAN
Macaca hecki tersebar di bagian utara Sulawesi Tengah, dibatasi oleh pegunungan Siweli- Kasimbar, Kampung baru dan ke arah utara- timur sampai Danau Lomboto, lebih kurang daerah Kwandang, Sulawesi Utara. 

STATUS KONSERVASI
Seperti hal nya monyet Sulawesi lainnya, Macaca hecki juga menghadapi ancaman penyusutan habitat di alam. Lebih dari 33 % atau dari 67.000 km2 menjadi 38.500 km2 merupakan faktor yang mengancam kehidupan. Kini Macaca hecki hanya menempati tak lebih dari 1.055 km2 dalam kawasan konservasi.

Liana


Liana atau liaan merupakan batang tumbuhan yang melilit menumpang pada batang pohon. Batangnya seperti tali tambang besar yang bisa digunakan untuk berayun dan memanjat pohon. Bisa juga digunakan sebagai sumber air minum jika kesulitan air dalam perjalanan di gunung (Yatim, 2007). Liana menggantung bebas di udara walaupun dekat dengan batang. Posisi ini kerap kali dimanfatkan oleh orang-orang Sunda yang terampil untuk memanjat pohon kanopi yang seringkali berbatang besar (van Steenis, 1972).
Liana merupakan tumbuhan merambat yang batangnya berkayu, serta memiliki ukuran batang lebih besar dengan perakaran di lantai hutan. Akan tetapi, pucuk dan daunnya dapat mencapai kanopi yang tinggi. Liana umumnya terdapat di hutan tropis. Liana tumbuh di atas tanah sehingga dikelompokkan sebagai tumbuhan terestrial. Secara alami, mereka tumbuh dari biji yang jatuh ke tanah, berkecambah, dan tumbuh. Liana ada yang dimanfaatkan sebagai obat, tanaman hias, buahnya dapat dikonsumsi, dan ada pula yang menjadi tumbuhan inang bagi Rafflesia arnoldi (Anonim, 2006).
            Beberapa jenis liana yang dapat kita temukan di Pulau Jawa antara lain: Aristolochia coadunata, Clematis lechenaultiana, C. javanica, Lavanga sarmentosa, Lonicera acuminata, Lonicera javanica, Nepenthes gymnaphora, Schisandra elongata, Tetrastigma papillosum, Toddalia asiatica, Tylophora villosa, dan Zanthoxylum scandens (van Steenis, 1972).

Berikut ini adalah beberapa jenis liana,
 
Ficus punctata


Tetrastigma sp.

Freycinetia     javanica
 


Sumber:
van Steenis, C.G.G.J. 1972. The Mountain Flora of Java. E.J. Brill, Leiden. dterjemahkan oleh: Jenny A. Kartawinata. 2006. Flora Pegunungan Jawa. Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Bogor, ixv + 259 hlm.
Yatim, Wildan. 2007. Kamus Biologi. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. 


Mnium



Taksonomi
Kerajaan        : Plantae
Divisi              : Bryophyta
Anak-divisi    : Musci
Kelas              : Bryopsida
Anak-kelas    : Bryidae
Bangsa          : Bryales
Suku              : Mniaceae
Marga             : Mnium
            Jenis              : M. aculeatum · M. adnivense · M. affine · M. affine elatum · M. affine rugicum · M. albicans · M. albo-limbatum · M. ambiguum (Ambiguous Calcareous Moss) · M. andrewsianum · M. androgynum · M. annotinum · M. arbuscula · M. arcticum · M. arcuatum · M. arizonicum (Arizona Calcareous Moss) · M. bicolor · M. bimum · M. blytii · M. blyttii (Blytt's Calcareous Moss) · M. brevifolium · M. caespiticium · M. carneum · M. carolinianum · M. chloroloma · M. ciliare · M. cinclidioides · M. cirrhatum · M. confertidens · M. coriaceum · M. crispum · M. crudum · M. curvatulum · M. curvulum · M. cuspidatum · M. decurrens · M. distichum · M. drummondii · M. elatum · M. ellipticum · M. excurrens · M. filicaule · M. fissum · M. flagellare · M. fontanum · M. formosicum · M. geniculatum · M. giganteum · M. glabrescens · M. gracile · M. gracilentum · M. grandifolium · M. heteromallum · M. heterophyllum · M. heterostichum · M. hornum (Horn Calcareous Moss) · M. hygrometricum · M. hymenophylloides · M. hymenophyllum · M. ilicifolium · M. immarginatum · M. inclinatum · M. incrassatum · M. inordinatum · M. insigne · M. integrifolium · M. integrum · M. intermedium · M. japonicum · M. javense · M. lacustre · M. laevinerve · M. lanatum · M. leptolimbatum · M. ligulaceum · M. ligulatum · M. ligulifolium · M. longirostre · M. longirostrum · M. lucidum · M. lycopodioides · M. lycopodioides subsp. inclinatum · M. macro-ciliare · M. magnirete · M. marginatum (Olivegreen Calcareous Moss) · M. marginatum dioicum · M. maximoviczii · M. maximowiczii · M. medium · M. membranaceum · M. menziesii · M. microphyllum · M. minutulum · M. niagarae · M. nigricans · M. nipponense · M. nudum · M. orbifolium · M. orientale · M. orthorrhynchum · M. orthorrynchum · M. palustre · M. parvidentatum · M. pellucens · M. perpusillum · M. pohlia · M. polytrichoides · M. proliferum · M. pseudolycopodioides · M. pseudopunctatum · M. pulchellum · M. punctatum punctatum · M. punctatum anceps · M. punctatum elatum · M. radiatum · M. reclinatum · M. rhynchomitrium · M. rhynchophorum · M. rigidum · M. riparium · M. roseum · M. rostratum · M. rostratum Schrad. var. ligulatum Herzog · M. rotundifolium · M. rugicum · M. rutheanum · M. sapporense · M. saximontanum · M. seligeri · M. serpyllifolium · M. serratum · M. setaceum · M. sikkimense · M. silvaticum · M. simplex · M. sinensi-punctatum · M. speciosum · M. spiniforme · M. spinosum (Spinosum Calcareous Moss) · M. spinulosa · M. spinulosum (Largetooth Calcareous Moss) · M. squarrosum · M. stellare (Stellar Calcareous Moss) · M. striatulum · M. subenerve · M. subglobosum · M. subinclinatum · M. subintegrum · M. sublimbatum · M. submarginatum · M. subvesicatum · M. succulentum · M. sylvaticum · M. tenerrimum · M. thomsonii (Thomson's Calcareous Moss) · M. tomentosum · M. tortile · M. trichomanes · M. turbinatum · M. turgidum · M. umbratile · M. undulatum · M. venustum · M. vesicatum · M. voxense · M. wrightii · M. yunnanense. (http://zipcodezoo.com)

Definisi dan Deskripsi
Mnium sp. merupakan salah satu jenis lumut yang paling indah diantara jenis lumut, berdaun tipis, lebar, bening serta berkilau mirip permata.
Mnium memiliki ciri-ciri :
1.            Umumnya memiliki warna benar-benar hijau, karena memiliki sel-sel dengan plastida yang mengandung klorofil a dan b.
2.            Memiliki gametofit jantan dan betina yang terpisah, yang secara berturut-turut memiliki anteridium dan arkegonium.
3.            Di bawah operkulum terdapat suatu organ berupa gigi-gigi (peristom) yang menutupi lubang kapsul spora.

Siklus Hidup
Secara ringkas siklus hidup Mnium :
-           kebanyakan gamet jantan dan betina terpisah
-           sperma membuahi telur
-           terjadi mitosis
-           muncul sporofit
-           dasar sporofit tetap melekat pada gamet betina
-           terjadi meiosis
-           spora berkecambah
-           secara seksual gametofit dewasa dibentuk.

Jenis-jenis Mnium
1.    Mnium hornum (carpet moss)
  • Merupakan lumut yang sederhana. Mereka dapat hidup di berbagai habitat, tetapi yang paling sering ditemukan pada permukaan tanah, batu, dan dasar pohon di daerah hutan. 
  • Daunnya lebih atau sedikit sejajar, tipis, panjang, lancip ke satu titik pada ujungnya.
  • Sering ditemukan kapsul melimpah di musim semi.
  • Di bawah operkulum kapsul spora terdapat dua peristom.
  • Banyak orang menggunakan Carpet Moss sebagai penutup tanah di taman atau kebun mereka.
Manfaat
·         Dalam ekosistem, sebagai penyedia oksigen, penyimpan air, dan sebagai penyerap polutan.
·         Sebagai obat tradisional. Misalnya pada Mnium cuspidatum yang digunakan untuk haemostatis nosebleed (mimisan).